Kamis, 29 November 2012

Implikasi Definisi Teknologi Pembelajaran


1.      Definisi dan Peranannya Dalam Pertumbuhan Kawasan
A.    Perkembangan Bidang Studi Tersendiri
Teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang studi tersendiri, suatu cabang pengetahuan yang terpisah. Meskipun telah berfungsi sebagai suatu bidang studi selama bertahun-tahun, bahkan telah merupakan suatu profesi, namun kemantapan status keberadaannya termasuk relatif baru bagi masyarakat luas.  Definisi teknologi pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh dimensi kematangan, karena bersamaan dengan itu definisi ini memungkinkan pertumbuhan bidang studi itu sendiri lebih lanjut.
Menurut pendapat Finn (1953), karakteristik suatu profesi meliputi:
1)      Sekumpulan teori dan penelitian
2)      Teknik intelektual
3)      Aplikasi yang bersifat praktis
4)      Persyaratan latihan sertifikasi yang memadai
5)      Etika yang ditegakkan
6)      Assosiasi dan komunikasi di antara anggota
Selama bertahun-tahun bidang teknologi pembelajaran telah memenuhi kriteria ini, proses perkembangan telah menghasilkan sekelompok teori sendiri  dan prinsip-prinsip yang dihasilkannya telah diterapkan dalam berbagai keadaan.
Isu yang diperdebatkan sampai saat ini adalah mengenai apakah  perkembangan bidang itu telah menghasilkan sejumlah teori dalam lingkup parameter sendiri, atau telah memecahkan masalah sendiri, atau dikembangkan para ilmuwan dalam lingkungan sendiri. Ini semua merupakan inti diskusi mengenai kematangan disiplin keilmuan teknologi pembelajaran. Kebanyakan dari kita berpendapat dan bahwa kawasan desain merupakan kawasan yang paling matang dibanding dengan kawasan lain,  Karena sebagian besar teori yang terbentuk dan penelitian yang dilakukan ada dalam kawasan desain ini. Meski akar intelektual dari desain berasal dari teori bidang disiplin lain, namun desain pembelajaran telah mengalami kemajuan dengan menghasilkan sejumlah penelitian dan teori sendiri yang bersifat unik. Kita perlu menggantikan sejumlah  pengetahuan dari disiplin lain  yang kita gunakan dengan pengetahuan yang kita kembangkan sendiri  dalam ke lima kawasan Teknologi Pembelajaran. Ini merupakan arah dan tujuan perkembangan intelektual dalam bidang studi yang bersangkutan.
B.     Evolusi Definisi
Definisi tahun 1994 dan 1997 sama-sama menekankan bahwa teknologi pembelajaran merupakan proses desain dan perkembangan yang komprehensif dan digunakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dan belajar. Teknologi pembelajaran dipandang sebagai bidang studi yang berorientasi sistematis. Namun Teknologi pembelajaran masih dipandang sebagai “sesuatu mengenai belajar” sebagaimana dikemukakan oleh Armsey dan Dahl(1973). Definisi tahun 1994 sekarang ini konsisten dengan teori dan praktek dalam bidang studi, meskipun pendapat umum dan mereka yang tidak berpendidikan menganggap bahwa teknologi pembelajaran sebagai profesi bidang, mempunyai orientasi pada perangkat keras.
Isu lebih penting adalah tentang perlunya diperoleh kesepakatan diantara para ilmuwan dan praktisi bidang studi mengenai persoalan yang berkaitan dengan ruang lingkup teknologi pembelajaran dan membedakannya dari bidang studi lain. Keputusan seperti itu tidaklah sulit jika batasan konseptual bidang studi yang bersangkutan itu jelas. Batasan konseptual teknologi pembelajaran dapat ditetapkan dengan menggunakan struktur yang disarankan oleh kelima kawasan bidang studi, sebab kelimanya mencerminkan wilayah praktek dan spesialisasi yang utama. Validitas definisi dan keunikan bidang studi selanjutnya tergantung pada kejelasan dan kelengkapan kawasannya. Pertumbuhan definisi teknologi pembelajaran juga sejajar dengan perubahan pandangan mengenai kawasan bidang studi.
Perubahan definisi lebih bersifat evolusi dari pada revolusi. Perubahan secara bertahap mencerminkan unsur stabilitas dan adanya persamaan pengertian diantara para teknolog pembelajaran. Secara fundamental, stabilitas ini menggambarkan komitmen bidang studi terhadap penggunaan model desain system pembelajaran sebagai orientasi utama dalam menciptakan dan mengelola lingkungan belajar. Kecuali telah ada kesepakatan bersama tentang pentingnya mediasi dan visualisasi dalam proses pembelajaran. Kuhn (1962) menyatakan bahwa penggunaan paradigma yang dominan dalam sebuah bidang studi merupakan karakteristik sebuah kematangan disiplin yang bersangkutan. Di samping adanya kesepakatan mengenai landasan tersebut, terdapat pertumbuhan sejumlah persepektif dan pendekatan alternative.
Sebuah definisi disiplin ilmu mencerminkan pertumbuhan bidang studi, dapat dikatakan bahwa definisi yang belum matang (premature) dapat mempersempit bidang studi secara intelektual, sehingga menghambat pertumbuan.
Definisi yang dikehendaki adalah definisi yang menjelaskan wilayah atau batasan bidang studi teknologi pembelajaran, tetapi tidak menghambat pemikiran anggotanya. Diharapkan definisi 1994 berfungsi demikian.       

2.      Definisi dan Peranannya dalam Komunikasi
A.    Elemen yang meningkatkan komunikasi
Shulman (1986:4), menyimpulkan bahwa “kemampuan berkomunikasi merupakan penentu utama keanggotaan bermasyarakat”. Kemampuan berkomunikasi merupakan pertumbuan dari  ( prasyarat keanggotaan dalam masyarakat profeeional) :
1)      Kesamaan latihan dan budaya
2)      Kesamaan nilai dan tujuan konseptual
3)      Kesamaan pengalaman
Latihan formal meningkatkan keterlibatan dalam profesi dan komunikasi dengan pihak lain karena memberikan dasar pustaka serta prinsip dan praktek dalam bidang studi, menjelaskan dasar pengetahuan bidang studi, menunjukan penerapan terbaik dalam pekerjaan, memberikan pengertian terhadap sejarah, seperangkap kesamaan definisi, kesempatan mengikuti perdebatan dan kontroversi mengenai bidang studi,serta cenderung menciptakan kesepakatan mengenai masalah dan paradigma disiplin ilmu. Pendidikan dan latihan formal meningkatkan kesamaan pemahaman tentang definisi bidang studi.
Teknologi pembelajaran merupakan keturunan intelektual dari berbagai bidang studi lain. Namun ini merupakan perdebatan mengenai hakekat teknologi pembelajaran.
Dengan semakin meningkatnya rutinitas untuk memasuki profesi badang studi, maka makin diperoleh kesepakatan mengenai landasan pengetahuan dan batasan bidang. Adanya kesamaan latar belakang professional semakin memperbesar kesamaan mengenai nilai pendidikan dari bidang studi, memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam berkembangnya budaya, makin efektifnya komunikasi dalam masyarakat akademisi dan praktisi teknologi pembelajaran. Selain itu b juga menumbuhkan semangat kekerabatan dalam bidang studi, namun inilah yang menjadi kerancuan mengenai definisi bidang studi. Terdapat banyak pekerjaan dimana orang dapat menerapkan prinsip teknologi pembelajaran. Tiap latar pekerjaan mempunyai budaya sendiri, dan keanekaragaman budaya ini akan menghambat komunikasi para teknolog pendidikan. Kesulitan komunikasi di antara kaum professional tersebut tidak disebabkan oleh kurangnya kesepakatan dalam definisi, tapi karena pengaruh keragaman kelompok dan kultur dikalangan praktisi teknologi pembelajaran.
B.     Kesadaran Komunitas
Pada tahun 1953 James Finn mengemukakan bahwa dalam rangka pembentukan watak suatu profesi, maka komunikasi perlu difasilitasi oleh asosiasi para professional. Terdapat asosiasi resmi dalam teknologi pembelajaran, beberapa diantaranya seperti : Association for Educational Communicatin and Technology (AECT), menghimpun masyarakat dengan latar belakang minat yang berlainan, dan anggotanya pun berasal dari berbagai komunitas pekerjaan. Bilamana para professional dengan keragaman komunitas kerja dan berbagai minat bersatu, maka kemungkinan kesulitan berkomunikasi akan semakin besar dari pada mereka terikat pada suatu bidang minat tertentu saja.
Diperlukan sekali adanya hubungan antara para komunitas teknolog pembelajaran yang memungkinkan komunikasi ke arah tujuan bersama, Sejak munculnya teknologi pembelajaran sebagai bidang studi tersendiri yang cakupanya luas. Kesamaan definisi memungkinkan terjadinya hal ini, terutama kesamaan definisi dan pemahaman mengenai hakekat bidang studi. Namun definisi itu harus cukuo luas untuk mencakup berbagai minat dan kekhususan yang ada dalam bidang. inilah yang menjadi fingsi kelima kawasan dan berbagai komponen yang ada di dalamnya. Dengan kata lain definisi tersebut harus merupakan “rumah” untuk semua anggota dari masyarakat professional yang beragam.dengan demikian definisi lebih mudah untuk mensepakati standar, kode etik, polisi kebijakan, kesepakatan dalam pengetahuan dan keahlian teknis diantara berbagai kelompok teknolog pembelajaran.
Identitas professional terjamin dan tersuburkan dengan adanya kesadaran arah yang jelas, dengan adanya pengalaman kerja dan hubungan dengan orang lain yang mempunyai latar belakang sama. Meskipun definisi bersama mengenai suatu bidang tidak menjamin adanya kesadaran identitas tentang bidang, namun identitas tersebut akan sulit diperoleh. Kesadaran komunitas dan identitas akan tergantung pada keluasan pendefinisian disiplin dan sejauh mana definisi itu memungkinkan adanya perbedaan dan perkembangan kreatif.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Definisi teknologi pembelajaran tahun 1994 memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai batas-batas intelektual bidang studi dan mengidentifikasi dan menekankan hubungan dan ketergantungan di antara ranah-ranahnya.
Meskipun definisi menyiratkan batas-batas bidang studi, definisi tidak dimaksudkan untuk mempersempit atau membatasi kreativitas para anggotanya. Teknologi pembelajaran selalu dipandang lebih sebagai seni (art) dari pada ilmu pengetahuan (science). Karakteristik ini terus berkembang, sebab kreativitas teknologi pembelajaran cenderung ke arah mempertahankan keberagaman bidang studi.
B.     Saran
1.      Ruang linkup teknologi pendidikan lebih diperjelas agar tidak menimbulkan kerancuan tentang definisi teknologi pendidikan.
2.      Keragaman kultur di kalangan komunitas teknologi pendidikan jangan sampai menghalangi dalam mencapai tujuan bersama
3.      Meskipun definisi menyiratkan batas-batas bidang studi, tapi jangan sampai mempersempit atau membatasi kreativitas para anggotanya.









DAFTAR PUSTAKA


C.Seels, Barbara and Rita C. Richey . 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan kawasannya. Washington DC : AECT

 
Design by Wordpress Theme Template Blog Free | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes