Selasa, 04 Desember 2012

Kecerdasan Ganda


Penelitian Gardner mengidentifikasi ada 8 macam kecerdasan manusia dalam memahami dunia nyata, kemudian diikuti oleh tokoh-tokohlain dengan menambahkan dua kecerdasan lagi, sehingga menjadi 10 macam kecerdasan. Berikut akan dijelaskan secara singkat kesepuluh kecerdasan tersebut, yaitu:
1)      Kecerdasan Bahasa (Verbal- Linguistik Intelegence)
Merupakan kecakapan berpikir melelui kata- kata, menggunakan bahasauntuk menyatakan dan memmaknai arti yang kompleks.
Contoh: Para Penulis, Ahli Bahasa, Sastrawan, Jurnalis, Orator.
2)      Kecerdasan Matematis (Logical- Mathemaical Intelegence)
Merupakan kecakapan untuk menghitung, mengkualitatif,merumuskan proposisi,hipotesis, serta memecahkan perhitungan- perhitungan matematis yang kompleks.
Contoh: Para Ilmuan, Ahli Matematis, Akuntan, Insinyur, Pemrogram Komputer.
3)      Kecerdasan Ruang ( Visual- Spatial Intellegence)
Merupakan kecakapan berpikir dalam ruang 3 dimensi.Mampu menagkap bayangan ruang internal dan eksternal untuk penentuan arah dirinya atau benda yang dikendalikan, mengubah dan menciptakan karya 3 dimensi nyata.
Contoh: Pilot, Nahkoda, Astronot, Pelukis, Arsitek.
4)      Kecerdasan Kinestetik/Gerak Fisik (Kinesthetik Intelegence)
Merupakan kecakapan untuk melakukan gerakan dan ketrampilan , kecakapan fisik seperti olah raga.
Contoh: Penari, Olahragawan, Pengrajin Profesional,
5)      Kecerdasan Musik ( Musical Intellegence)
Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan dan menghargai musik, sensitive terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada.
Contoh: Komponis, Dirigen, Musisi, Kritikus penyanyi, Kritikus musik, Pembuat instrument musik,
6)      Kecerdasan Hubungan Sosial ( Interpersonal Intellegence)
Kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain dengan tepat, watak, tempramen, motivasi dan kecenderungan terhadap orang lain
Contoh: Guru, Konselor, Aktor,Politikus
7)      Kecerdasan Kerohanian ( Intrapersonal Intellegence)
Kecakapan untuk memahami kehidupan emosional, membedakan emosi orang-orang, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.Kecakapan membentuk persepsi
Yang tepat terhadap orang, menggunakannya dalam merencanakan dan merencanakan dan mengarahkan kehidupan yang lain.
Contoh: Psikolog, Psikiater, Filosof, Rohaniawan
8)      Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
9)      Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual banyak dimiliki oleh para rohaniawan. Kecerdasan ini berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhannya. Kecerdasan ini dapat dikembangkan pada setiap orang melalui pendidikan agama, kontemplasi kepercayaan, dan refleksi teologis.
10) Kecerdasan Eksistensial ( exsistensialist intelligence)
Kecerdasan eksistensial banyak dijumpai pada para filsuf. Mereka mampu menyadari dan menghayati dengan benar keberadaan dirinya di dunia ini dan apa tujuan hidupnya. Melalui kontemplasi dan refleksi diri kecerdasan ini dapat berkembang.

Konsep kecerdasan jamak ( multiple Intellegence) berawal dari karya Howard Gardner dalam buku Frames Of  Mind tahun 1983 didasarkan atas hasil penelitian selama beberapa tahun tntang kapasitas kognitf manusia ( Human Cognitif Capacities) Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Meski sebagian besar individu menunjukkan penguasaan yang berbeda. Individu memiliki beberapa kecerdasan dan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk kemampuan pribadi yang cukup tinggi. Howard Garnerd memperkenalakan sekaligus mempromosikan hasil penelitian Projecct Zero di Amerika yang berkaitan  dengan kecerdasan ganda (multiple intelligences). Teorinya menghilangkan anggapan yang selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini dianggap ada 7 macam kecerdasan, dan pada buku yang mutakhir ditambahkan lagi 3 macam kecerdasan. Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu. Komposisi keterpaduannya tentu saja bebeda-beda pada masing-masing budaya. Namun secara keseluruhan semua kecerdasan tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah.


Pokok-pokok pikiran  yang dikemukakan Garnerd adalah :
  • Manusia mempunyai kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya
  • Kecerdasan selain dapat berubah dapat pula diajarkan kepada orang lain
  • Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-bagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia
  • Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Artinya dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja bersama-sama, kompak dan terpadu.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intelejensi, sehingga terdapat perbedaan  intelejensi seseorang dengan yang lain ialah:
·         Pembawaan; Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir.
·         Kematangan; Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing
·         Pembentukan; Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelejensi. Dapat kita bedakan pembentukan sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah)dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
·         Minat dan pembawaan yang khas; Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
·         Kebebasan; Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang  tertentu dalam memecahakan masalah-masalah
·         Semua faktor tersebut di atas bersangkut paut satu sama lain. Untuk menentukan intelejen atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah sati factor tersebut di atas. Intelejensi adalah factor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelejensi seseorang.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme Template Blog Free | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes