(oleh:
Sungkono)
A. Pengantar
Proses
pembelajajaran pada dasarnya sejalan dengan proses komunikasi. Menurut Berlo
proses komunikasi merupakan proses beralihnya pesan dari suatu sumber (komunikator) melalui saluran kepada penerima (komunikan)
dengan harapan menimbulkan akibat. Dalam konteks proses pembelajaran tersebut
pesan berupa materi pelajaran disampaikan oleh sumber pesan (guru) dengan
menggunakan saluran berupa media kepada penerima (siswa) dengan tujuan agar
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Sesuai
dengan proses belajar dan pembelajaran dari berbagai teori, dapat
diidentifikasi adanya teori pembelajaran yang berupa prinsip-prinsip seperti
prinsip motivasi, perulangan, perhatian, aktivitas, feedback, dan dikuranginya
hal-hal yang tak perlu. Prinsip-prinsip pembelajaran dan desain pesan
tersebut perlu diterapkan dan
dipertimbangkan dalam mengembangkan program kaset audio terutama pada saat
menulis naskah, karena dengan menerapkan prinsip tersebut, maka program yang
dikembangkan akan mampu mengaktifkan, memusatkan perhatian, memotivasi,
memahamkan dan memberi balikan pendengar/siswa dalam mengikuti program kaset
audio.
B. Prinsip Desain Pesan
Seorang perancang pesan pembelajaran termasuk di
dalamnya penulis naskah memiliki tugas memecahkan masalah dalam bidang komunikasi pembelajaran.
Dalam merancang pesan pembelajaran, seorang perancang pesan/penulis program kaset audio perlu memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip desain yang
meliputi:
1. Prinsip Motivasi
Jika dalam
pembuatan program kaset audio diterapkan
prinsip motivasi maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Motivasi
mengandung pengertian adanya dorongan baik dari dalam maupun dari luar yang
membuat siswa memiliki kemauan untuk belajar.
Teknik yang dapat
digunakan misalnya:
Jika dalam
pembuatan program kaset audio diterapkan prinsip alat pemusat perhatian maka
hasil belajarnya akan lebih baik.
Sebagaimana kita
ketahui bahwa perhatian seseorang sifatnya tidak menetap/tidak berkonsentrasi
dalam waktu lama, maka perlu diupayakan agar perhatian siswa selalu
terarah/dikendalikan kepada apa yang dipelajari.
Teknik yang dapat
digunakan misalnya:
Jika dalam
pembuatan program kaset audio diterapkan prinsip partisipasi aktif audience,
maka hasil belajarnya akan lebih baik.. Pernyataan ini mengandung makna bahwa
jika dalam mengikuti program kaset audio audience/siswa terlibat secara
aktif maka akan membawa hasil yang lebih
baik.
Teknik yang dapat digunakan antara lain:
Jika dalam program
kaset audio diterapkan prinsip perulangan, maka hasilnya akan lebih baik.
Prinsip perulangan
(repetition) merupakan prinsip yang
sangat penting untuk diterapkan/diperhatikan dalam mengembangkan program kaset
audio. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa materi yang sifatnya baru didengar sekali, masih sulit dipahami siswa, sehingga perlu
dilakukan perulangan. Di samping itu sebagaimana kita pahami bahwa pengalaman
belajar/kemampuan dria pendengaran manusia relatif terbatas.
Teknik yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal di atas antara lain:
5. Prinsip Umpan balik.
Jika dalam program
kaset audio diterapkan balikan/feedback maka hasilnya akan lebih baik.
Umpan balik adalah
pemberitahuan kepada audience atau siswa tentang hasil atau kemajuan belajar
yang telah dicapai. Umpan balik pada dasarnya dapat berfungsi untuk memberikan
konfirmasi atau koreksi.
Teknik yang dapat
digunakan antara lain memberi jawaban atas pertanyaan atau kunci jawaban. Jawaban tersebut dapat hanya sekedar jawaban
yang benar maupun alasan mengapa jawaban tersebut benar.
6.
Mengurangi Materi/Bahan yang tidak relevan
Meskipun efek
suara dan musik penting dalam program kaset audio karena hal tersebut dapat
digunakan untuk menarik perhatian audience/siswa, namun harus dibatasi sampai pada hal-hal yang
relevan dan memang sangat diperlukan. Misalnya suara dentingan gelas, deritan
kursi sebenarnya tidaklah penting dalam suasana diskusi. Suara balon meledak
perlu manakala program kaset audio yang kita buat berkenaan dengan percobaan
bahwa udara yang terkena panas akan memuai sehingga dapat memecahkan balon.
Buku sumber
Depdikbud. (1985). Program Akta Mengajar V-B, Desain Pesan.
Jakarta: Depdikbud.
Fleming, Malcolm and Levie,
Howard W. (1978). Instructional Message
Design. Blomington: Educational Technology
Nasution, S. (1982). Didaktik
Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars.
0 komentar:
Posting Komentar