Sabtu, 08 Desember 2012

Penerapan Prinsip-Prinsip Desain Pesan Dalam Program Kaset Audio

(oleh: Sungkono) 
A. Pengantar
Proses pembelajajaran pada dasarnya sejalan dengan proses komunikasi. Menurut Berlo proses komunikasi merupakan proses beralihnya pesan dari suatu sumber (komunikator)  melalui saluran kepada penerima (komunikan) dengan harapan menimbulkan akibat. Dalam konteks proses pembelajaran tersebut pesan berupa materi pelajaran disampaikan oleh sumber pesan (guru) dengan menggunakan saluran berupa media kepada penerima (siswa) dengan tujuan agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran.


Sesuai dengan proses belajar dan pembelajaran dari berbagai teori, dapat diidentifikasi adanya teori pembelajaran yang berupa prinsip-prinsip seperti prinsip motivasi, perulangan, perhatian, aktivitas, feedback, dan dikuranginya hal-hal yang tak perlu. Prinsip-prinsip pembelajaran dan desain pesan tersebut  perlu diterapkan dan dipertimbangkan dalam mengembangkan program kaset audio terutama pada saat menulis naskah, karena dengan menerapkan prinsip tersebut, maka program yang dikembangkan akan mampu mengaktifkan, memusatkan perhatian, memotivasi, memahamkan dan memberi balikan pendengar/siswa dalam mengikuti program kaset audio.




B.  Prinsip Desain Pesan

Seorang  perancang pesan pembelajaran termasuk di dalamnya penulis naskah memiliki tugas memecahkan  masalah dalam bidang komunikasi pembelajaran. Dalam merancang pesan pembelajaran, seorang perancang pesan/penulis program  kaset audio perlu memperhatikan  dan menerapkan prinsip-prinsip desain yang meliputi: 
1. Prinsip Motivasi
Jika dalam pembuatan program kaset audio  diterapkan prinsip motivasi maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Motivasi mengandung pengertian adanya dorongan baik dari dalam maupun dari luar yang membuat siswa memiliki kemauan untuk belajar.
Teknik yang dapat digunakan misalnya:
Jika dalam pembuatan program kaset audio diterapkan prinsip alat pemusat perhatian maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Sebagaimana kita ketahui bahwa perhatian seseorang sifatnya tidak menetap/tidak berkonsentrasi dalam waktu lama, maka perlu diupayakan agar perhatian siswa selalu terarah/dikendalikan kepada apa yang dipelajari.

Teknik yang dapat digunakan misalnya:
Jika dalam pembuatan program kaset audio diterapkan prinsip partisipasi aktif audience, maka hasil belajarnya akan lebih baik.. Pernyataan ini mengandung makna bahwa jika dalam mengikuti program kaset audio audience/siswa terlibat secara aktif  maka akan membawa hasil yang lebih baik.
Teknik  yang dapat digunakan antara lain:


Jika dalam program kaset audio diterapkan prinsip perulangan, maka hasilnya akan lebih baik.
Prinsip perulangan (repetition) merupakan prinsip yang sangat penting untuk diterapkan/diperhatikan dalam mengembangkan program kaset audio. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa materi  yang sifatnya baru didengar sekali,  masih sulit dipahami siswa, sehingga perlu dilakukan perulangan. Di samping itu sebagaimana kita pahami bahwa pengalaman belajar/kemampuan dria pendengaran manusia relatif terbatas.
Teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal di atas antara lain:
5.  Prinsip Umpan balik.
Jika dalam program kaset audio diterapkan balikan/feedback  maka hasilnya akan lebih baik.
Umpan balik adalah pemberitahuan kepada audience atau siswa tentang hasil atau kemajuan belajar yang telah dicapai. Umpan balik pada dasarnya dapat berfungsi untuk memberikan konfirmasi atau koreksi.
Teknik yang dapat digunakan antara lain memberi jawaban atas pertanyaan atau kunci jawaban.  Jawaban tersebut dapat hanya sekedar jawaban yang benar maupun alasan mengapa jawaban tersebut benar.

6. Mengurangi Materi/Bahan yang tidak relevan
Meskipun efek suara dan musik penting dalam program kaset audio karena hal tersebut dapat digunakan untuk menarik perhatian audience/siswa, namun  harus dibatasi sampai pada hal-hal yang relevan dan memang sangat diperlukan. Misalnya suara dentingan gelas, deritan kursi sebenarnya tidaklah penting dalam suasana diskusi. Suara balon meledak perlu manakala program kaset audio yang kita buat berkenaan dengan percobaan bahwa udara yang terkena panas akan memuai sehingga  dapat memecahkan balon.

Buku sumber


Depdikbud. (1985). Program Akta Mengajar V-B, Desain Pesan. Jakarta: Depdikbud.

Fleming, Malcolm and Levie, Howard W. (1978). Instructional Message Design. Blomington: Educational Technology

Nasution, S. (1982). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme Template Blog Free | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes