Sabtu, 08 Desember 2012

Instructional Technology and Media For Learning


Instructional Technology and Media For Learning (Sharon E. Smaldino, dkk)
Chapter 1        technology and media : facilitating learning
                        Teknologi dan media : memfasilitasi pembelajaran
Teknologi
Kebanyakan ketika orang mendengar kata “teknologi”, mereka lalu berfikir sebuah produk seperti computer, pemutar MP3, dan produk elekronik lain. Kata teknologi memiliki variasi penjelasannya, mulai dari perangkat keras (hardware) hingga bagaimana cara sistematik dalam memecahkan masalah-masalah. Teknologi adalah … (Wikipedia, 2006). Teknologi pembelajaran biasanya dilihat dari perspektif seorang guru. Ketika guru menggunakan computer, hardware pendidikan jarak jauh, atau internet untuk pengajaran, alat-alat tersebut termasuk ke dalam teknologi pembelajaran. Komputer dan teknologi lainnya tidak membuat guru lebih cakap. Guru membutuhkan pengalaman dalam praktek tebaik di ruang kelas. Teknologi diaplikasikan dalam semua kurikulum. Misalnya pelajaran bahasa Inggris yang menghendaki menggunakan software (perangkat lunak) yang digunakan siswa untuk menulis sebuah cerita.
Teknologi untuk berbagai pembelajar

Teknologi berperan penting dalam pendidikan. Penyesuaian dan desain khusus teknologi dan media dapat berkontribusi sangat besar untuk pengajaran yang efektif untuk semua siswa dan dapat membantu mereka menyelesaikan kemungkinan ketidakpedulian mereka pada kepandaian bawaan mereka. Anak dengan keterbatasan dalam perkara yang khas membutuhkan pendapatan pengajaran khusus. Anak dengan keterbatasan mental memiliki sebuah peluang lebih besar untuk belajar ketika menggambarkan dengan situasi stuktur pembelajaran. Siswa yang mendengarkan atau lemah dengan visual menghendaki perbedaan jenis materi pembelajaran. Lebih menitikberatkan akan ditempatkan pada suara untuk siswa dengan kelemahan visual daripada untuk siswa lain. Mengatur pengajaran untuk semua kelompok pengecualian menghendaki kepercayaan berat pada teknologi dan media sebagai pemilihan kepemilikan dari materi untuk mencocokkan tujuan yang spesifik. Banyak guru telah menemukan bahwa bantuan strategi untuk siswa dengan keterbatasan memiliki penambahan manfaat untuk membantu semua siswa. Teknologi bantuan dapat diklasifikasikan sebagai teknologi rendah, teknologi sedang, atau teknologi tinggi. Teknologi rendah tidak menggunakan listrik; namun menggunakan baterai. Sebagai contoh sebuah kaca pembesar untuk memperbesar materi tulisan untuk siswa dengan kelemahan pada visual. Teknologi sedang menggunakan listrik. Sebuah booklight mini untuk meningkatkan penerangan akan mewakili tejnologi sedang. Teknologi tinggi melibatkan penggunaan komputer. Berbagai pebelajar juga termasuk seniman dan siswa yang berbakat, sebagai contoh, dapat menggunakan koran, majalah, DVD, atau arsip dokumen untuk menyelidiki di luar topik atau tambahan untuk menutupi oleh siswa lain di dalam kelas. Mereka juga dapat menggunakan internet untuk mencarai informasi terbaru atau chatting dengan penulis buku yang dibaca di kelas.
Media
Media, jamaknya adalah medium, yang artinya komunikasi. Bahasa Latin medium, termasuk sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima. Enam kategori dari media adalah teks, audio (suara), visual (gambar), video, manipulasi obyek, dan orang. Tujuan dari media adalah memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Yang pertama adalah teks, yaitu huruf abjad yang mungkin ditampilkan dalam banyak format, seperti, buku, poster, papan tulis, layar computer, dll. Selanjutnya adalah audio, yang termasuk ialah yang anda dengar, missal suara seseorang, music, suara mekanik (menjalankan mesin mobil), kebisingan, dll. Visual adalah yang termasuk yaitu diagram dalam poster, gambar di papan, foto, grafik di buku, kartun, dll. Video adalah media yang ditunjukkan dengan suatu gerakan, seperti DVD, videotape, animasi komputer, dll. Kemudian manipulasi obyek adalah tiga dimensi dan dapat disentug dan dikontrol oleh siswa. Yang terakhir adalah orang, bisa guru, siswa, atau subyek lain. Orang adalah pengkritik pembelajaran. Siswa belajar dari guru, siswa lain, dan orang dewasa.
Format media
Format media adalah bentuk fisik dalam pesan yang dipersatukan dan ditampilkan. Format media termasuk, sebagai contoh, papan tulis (gambar dan teks), powerpoint slide (teks dan visual), CD (suara dan musik), DVD (video), dan computer multimedia (audio, teks, dan video). Masing-masing mempunyai perbedaan kelebihan dan kelemahan dalam menyebut tipe dari pesan yang dapat ditunjukkan dan ditampilkan. Memilih format media dapat menjadi tugas kompleks. Faktor yang dipertimbangkan termasuk barisan yang besar dari media dan teknologi yang ada, variasi dari pebelajar, dan banyak obyek yang mengikuti. Ketika memilih format media, situasi pengajaran atau lingkungan (misal kelompok besar, kelompok kecil, atau pengajaran mandiri), variabel pembelajar (pembaca, non pembaca, atau lebih suka pendengar), dan  natural (kognitif, afektif, psikomotor, atau interpersonal) harus dipertimbangkan untuk menyesuaikan format media yang digunakan (hanya gambar, gambar bergerak, kata-kata cetak, atau kata-kata bicara).
Tipe pembelajar
Domain kognitif. Dalam domain kognitif, pembelajaran melibatkan kemampuan intelektual  yang mungkin diklasifikasikan sebagai verbal/informasi visual atau sebagai kemampuan intelektual. Pembelajaran verbal/visual biasanya melibatkan penghafalan atau mengingat kembali perbuatan-perbuatan atau informasi. Sebagai contoh termasuk menamakan tulang-tulang di tangan manusia, membubuhkan bagian-bagian pidato dalam sebuah kalimat, dan menemukan contoh-contoh bentuk-bentuk pokok dalam menggambar.
Domain afektif. Dalam domain afektif melibatkan sikap, perasaan, dan nilai. Afektif obyektif termasuk mendorong ketertarikan dalam cerita oleh pertemuan yang agak lama, memberi semangat sikap-sikap sosial sehat terus ciptaan dari program recycle, dan mengangkat sebuah etka standar untuk menggunakan internet.
Domain keterampilan motorik. Dalam keterampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan keterampilan fisik lainnya. Pada tingkat mula-mula, akan termasuk menggunakan pensil dan gunting; pada tingkat dasar menggunakan keyboard komputer, mikroskop sederhana, dan mengukur alat-alat; dan pada menengah dan sekolah tingkat atas menggunakan ilmu pengetahuan dan bermain instrument music.
Domain interpersonal. Pembelajaran dalam domain interpersonal melibatkan interaksi di antara orang-orang. Keterampilan interpersonal adalah keterampilan berpusat pada orang yang menghendaki peran fasilitator, siswa sangat sering menempatkan ke dalam kelompok kerjasama untuk variasi dari aktivits pembelajaran. Anda akan membutuhkan mengajar siswa anda bagaimana mendengarkan, membagi, menghormati, membantu, dan memimpin. Ini dan keterampilan lain dibutuhkan untuk mencapai komunikasi interpersonal secara efektif. Permainan di ruang kelas dan kegiatan pendidikan fisik juga termasuk keterampilan interpersonal.
Peran teknologi dan media dalam pembelajaran
 Teknologi dan media dapat melayani banyak peran dalam pembelajaran. Ketika pengajaran adalah berpusat pada guru, teknologi dan media digunakan untuk mendukung presentasi pengajaran. Sebagai contoh, guru mungkin menggunakan papan elektronik untuk menampilkan materinya. Selain itu, ketika pengajaran adalah berpusat pada siswa, siswa adalah pengguna pokok teknologi dan media. Penggunaan kegiatan berpusat pada siswa memungkinkan guru menghabiskan lebih dari waktu mereka mendiagnosis dan mengkoreksi masalah-masalah siswa, mengkonsultasi dengan individu siswa, dan mengajar sata-satu dan dalam kelompok kecil. Penggunaan teknologi dan media oleh siswa ada dua yang penting, yaitu portfolio dan pendidikan jarak jauh.
Setting pembelajaran
Pembelajaran dapat bertempat pada banyak setting berbeda. Setting pembelajaran adalah sekitar atau yang mengelilingi dalam pembelajaran. Selain di ruang kelas, pembelajaran juga terjadi di laboratorium (laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa), perpustakaan, pusat media, taman bermain, gedung teater, tanah lapang, ruang belajar, dan di rumah. Ada dua setting pembelajaran yaitu synchronous dan asynchronous. Untuk pengajaran synchronous, pembelajar harus menyajikan pada waktu yang sama. Sebagai contoh, dalam presentasi di dalam ruang kelas, program televisi langsung (bukan videotape), atau teleconference. Dalam pengajaran synchronous ada dua tipe. Yang pertama ialah pengajaran langsung, face to face. Dan yang kedua sering disebut pembelajaran jarak jauh. Kegiatan pengajarannya dalam waktu yang sama tapi pembelajar dapat berada di tempat yang berbeda, contohnya adalah dengan chatting. Pengajaran yang kedua adalah asynchronous. Pembelajaran ini tidak harus dilaksanakan tidak pada waktu yang sama.



Strategi
Strategi berarti suatu jalan atau cara untuk melakukan sesuatu. Strategi dideskripsikan sebagai sebuah prosedur pengajaran yang dipilih untuk membantu proses kegiatan belajar. Strategi pembelajaran adalah suatu cara yang melibatkan pembelajar dalam sebuah aktivitas belajar mengajar. Contohnya adalah termasuk presentasi, demonstrasi, cooperative learning, permainan, simulasi, pemecahan masalah, diskusi, drill-and-practice, discovery, dan tutorial. Teknologi dan media akan melengkapi dan mendukung banyak strategi pembelajaran. Setelah memilih strategi, selanjutnya memilih teknologi dan media untuk mengimplementasikan strategi tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme Template Blog Free | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes